Ilmuwan dan Aktivis Tingkatkan Kesadaran akan Laut Baltik yang Tercemar
Bučas menggambarkan penggalangan dana sebagai peluang untuk mengukur seberapa besar masalah ini penting bagi masyarakat.
“Ekspedisi ini bukanlah sebuah bisnis atau proyek Uni Eropa, melainkan ide pribadi saya yang saya yakini sepenuhnya dan saya tidak menyia-nyiakan sumber daya yang saya miliki,” kata Bučas.
“Banyak orang telah menaruh kepercayaan mereka pada proyek ini, dan sekarang kita membutuhkan lebih banyak dukungan dan kepercayaan terhadap individu yang bersedia berinvestasi dalam upaya untuk menciptakan laut yang lebih bersih. Hanya dengan bersatu kita bisa sukses.”
Masalah di Laut Baltik
Menurut ahli biologi kelautan Laura Stukonytė, para ilmuwan telah menyuarakan kekhawatiran tentang keadaan Laut Baltik dan masa depannya selama beberapa waktu sekarang.
Keterhubungan yang terbatas antara Laut Baltik dan lautan menyebabkan pembaruan air sangat lambat, yang berarti polusi tetap terperangkap dalam jangka waktu lama, dan secara bertahap meracuni ekosistemnya.
“Laut Baltik berada di bawah tekanan dari berbagai faktor – perubahan iklim, penangkapan ikan yang intens, serta polusi yang masih sulit dikendalikan,” kata Stukonytė.
“Salah satu ‘penyakit’ utama di Laut Baltik adalah eutrofikasi yang disebabkan oleh kelebihan nitrogen dan fosfor, yang mengarah pada pembentukan zona mati yang sangat besar di mana kehidupan laut kekurangan oksigen.”
Limbah dari pertanian pedalaman yang tidak berkelanjutan serta air limbah pabrik dan rumah tangga yang tidak diolah secara memadai juga mencemari laut dengan polutan berbahaya.
“Organisme akuatik saat ini mengalami penurunan kadar oksigen yang disebabkan oleh eutrofikasi serta obat-obatan, pestisida, dan partikel mikroplastik yang mencapai air,” tambah Stukonytė.
Negara-negara yang tergabung dalam Komisi Antarpemerintah Helsinki (HELCOM), bekerja sama dengan ilmuwan dari negara-negara Laut Baltik, telah mengembangkan rencana aksi untuk kawasan Laut Baltik.
Rencana ini merinci semua tindakan yang harus dilakukan negara-negara untuk memperbaiki kondisi Laut Baltik secara signifikan. Meskipun situasi yang mengerikan ini masih bisa diperbaiki, hasilnya tergantung pada apakah tindakan nyata akan diambil pada waktunya.
Menurut data yang disajikan oleh HELCOM pada tahun 2022, sebagian besar rencana tindakan masih tertunda. Diantaranya adalah edukasi masyarakat mengenai topik-topik terkait perilaku ramah laut.
“Ekspedisi ‘Selamatkan Baltik’ dan kampanye di sekitarnya bertujuan untuk mempercepat tindakan ini,” kata Bučas, “untuk memperbaiki kondisi laut itu sendiri dan memberi manfaat bagi semua orang yang menemukan kenyamanan dan kegembiraan dengan kehadirannya.”