China Penyumbang Terbanyak Limbah di Lautan
JAKARTA -- Data menunjukkan sampah plastik yang salah kelola dari sejumlah negara di Asia menjadi penyumbang terbesar limbah yang mencemari pantai-pantai di seluruh dunia. China tercatat menjadi kontributor utama kebocoran sampah plastik global yang mencemari pantai internasional.
Data yang dikumpulkan Global Plastic Hub pada periode 2010-2019 menempatkan China sebagai kontributor tertinggi, dengan lebih dari 2,6 juta ton sampah plastiknya berakhir di pantai negara lain. Filipina dan India menyusul di posisi kedua dan ketiga.Tujuh dari sepuluh negara penyumbang sampah plastik terbesar berasal dari kawasan Asia.
Dikutip dari Visual Capitalist, Senin (8/9/2025) pertumbuhan ekonomi, urbanisasi, dan sistem pengelolaan sampah yang tidak memadai menjadi faktor pendorong utama. Cina menjadi kontributor utama kebocoran sampah plastik global yang mencemari pantai internasional pada periode 2010-2019, dengan jumlah mencapai 2,68 juta ton. Peringkat kedua diduduki oleh Filipina yang menyumbang sekitar 1,70 juta ton, disusul oleh India dengan 966 ribu ton.
Brasil menempati posisi keempat (640 ribu ton), diikuti oleh Indonesia di posisi kelima (599 ribu ton). Nigeria (497 ribu ton) dan Vietnam (484 ribu ton) masing-masing berada di peringkat keenam dan ketujuh. Sementara itu, Turki (354 ribu ton), Thailand (339 ribu ton), dan Malaysia (333 ribu ton) menutup daftar sepuluh besar negara dengan kebocoran sampah plastik tertinggi.
Laporan ini mengungkapkan sampah plastik dapat melakukan perjalanan ribuan kilometer melintasi samudera, hanya dibawa oleh arus, angin, pasang surut, dan waktu. Contohnya adalah Great Pacific Garbage Patch—zona pusara masif antara California dan Hawaii—yang mengakumulasi plastik dari tempat-tempat jauh seperti Asia, Amerika Utara, dan Amerika Selatan.
Area tersebut membentang sekitar 1,6 juta kilometer persegi, setara dengan dua kali luas negara bagian Texas di AS. Laporan tersebut juga menyoroti dampak ekonomi yang signifikan. Biaya ekonomi tahunan akibat polusi plastik laut diperkirakan antara 6 sampai 19 miliar dolar AS.
Menurut OECD, mencegah kebocoran plastik dari darat ke laut di 38 negara anggota dan 10 penghasil sampah plastik besar di Asia dan Afrika bisa menelan biaya lebih dari 86 miliar dolar AS.