Home > News

Kembangkan Budidaya Ikan Nila, Ini yang Dilakukan KKP

Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti wahyu Trenggono menegaskan KKP akan fokus pada 5 porgram prioritas dimana salah satunya ialah pembangunan budidaya laut
Tilapia atau ikan nila (ilustarasi). KKP optimistis tilapia akan menjadi primadona pasar dunia
Tilapia atau ikan nila (ilustarasi). KKP optimistis tilapia akan menjadi primadona pasar dunia

OCEANIA.ID -- Dalam rangka pengembangan budidaya tilapia atau ikan nila, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus memperkuat kemitraan pelaku usaha menengah atau besar dengan masyarakat lokal. Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo mengatakan, pengembangkan dilakukan mulai dari pembenihan, pembesaran sampai dengan pemasaran.

"Kita juga berupaya untuk membuka akses pasar dan promosi ke negara Asia dan Timur Tengah dalam rangka peningkatan ekspor tilapia Indonesia," ujar Budi dalam siaran pers KKP, Ahad (18/2/2024).

Dia pun optimistis komoditas tilapia Indonesia akan menjadi primadona pasar dunia. Hal tersebut didasarkan pada posisi Indonesia yang saat ini menempati peringkat keempat eksportir tilapia dunia dengan nilai mencapai 79 juta dolar Amerika dan market share sebesar 9,7 persen. Pada 2023 nilai ekspor tilapia juga Indonesia tumbuh menjadi 82 juta dolar Amerika.

Adapun pasar global tilapia tahun 2022 mencapai USD1,65 miliar yang terdiri dari 60 persen ekspor dengan dalam bentuk produk fillet beku, 22 persen utuh beku, 14 persen filet segar/dingin dan 4 perssn utuh segar/dingin.

"Trend 2017-2023 ekspor tilapia kita tumbuh sebesar 7 persen, ini menunjukkan bahwa tilapia kita mampu bersaing di pasar global," ucap Budi.

Dia menuturkan, pada 2022 lalu produk tilapia Indonesia mayoritas menembus pasar AS, Uni Eropa dan Kanada, dari sejumlah top importir produk tilapia yang meliputi Amerika Serikat (AS), Meksiko, Uni Eropa, Timur Tengah, Pantai Gading dan Kanada.

"Artinya pasar yang lain masih sangat potensial untuk kita kembangkan misalnya Timur Tengah selain yang sudah existing," kata Budi.

× Image