OCEANIA.ID -- Keberadaan Atlantis merupakan salah satu misteri besar dalam sejarah. Atlantis disebutkan pertama kali oleh filsuf Yunani kuno bernama Plato. Dia menggambarkan Atlantis sebagai sebuah peradaban maju yang makmur dan kuat, tetapi kemudian tenggelam ke dasar laut dalam satu malam karena kemarahan dewa.

Meskipun tidak ada bukti fisik yang secara pasti menunjukkan keberadaan Atlantis, banyak spekulasi dan teori yang muncul sejak zaman kuno hingga saat ini. Beberapa orang percaya bahwa Atlantis adalah cerita mitos belaka atau kiasan moral yang diciptakan oleh Plato.

Namun, ada juga yang mempercayai bahwa Atlantis adalah sebuah peradaban nyata yang hilang di masa lalu, dan beberapa teori mengaitkan Atlantis dengan lokasi-lokasi seperti Santorini di Yunani, Pulau Bimini di Karibia, atau bahkan dengan misteri bawah laut di Bermuda Triangle.

Meskipun demikian, sampai saat ini belum ada bukti konkret yang bisa memastikan keberadaan Atlantis. Banyak peneliti dan arkeolog terus melakukan penelitian untuk mencari jejak yang mungkin mengarah pada kebenaran tentang Atlantis, tetapi misteri ini tetap menjadi subjek yang menarik dan kontroversial dalam dunia sejarah dan arkeologi.

Lalu di manakah sekarang keberadaan Atlantis yang hilang itu?

Selama kurang lebih 30 tahun, profesor asal Brazil, Arysio Santos telah menghabiskan waktunya untuk menelusuri keberadaan Benua Atlantis. Berbekal kejelian dalam menyimpulkan penelitian terdahulu, Profesor Santos menyebut jika Indonesia adalah Atlantik yang hilang.