Home > Sains

Penjelasan Alquran Soal Fenomena Sungai di Bawah Laut

Temuan sungai di bawah laut ini tidak terlepas dari kisah tentang seorang ahli oseanografer dan ahli menyelam terkemuka
Ilustrasi Sungai di dasar laut
Ilustrasi Sungai di dasar laut

OCEANIA.ID -- Alquran tidak secara eksplisit menjelaskan fenomena sungai di bawah laut. Namun, dalam surat Al-Furqan ayat 53, Allah SWT menyebutkan bahwa ada dua laut mengalir berdampingan, yang satu tawar dan yang lain asin.

Dalam buku Alquran dan Sains yang diterbitkan Rumah Fiqih Publishing, Ustadz Ahmad Sarwat menjelaskan, temuan sungai di bawah laut ini tidak terlepas dari kisah tentang seorang ahli oseanografer dan ahli menyelam terkemuka dari Prancis. Namanya Jacques Yves Cousteau.

Pada suatu hari, ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, Jacques Yves Cousteau tiba-tiba menemukan kumpulan mata air tawar yang tidak bercampur dengan air laut. Seolah ada dinding atau membran yang membatasi air laut dan air tawar di bawah laut itu.

Fakta dan penemuan Jacques Yves Cousteau itu dikaitkan dengan Alquran yang sejak 14 abad yang lalu telah menyebutkan fenomena adanya sungai air tawar di bawah laut.

Allah SWT berfirman:

۞ وَهُوَ الَّذِيْ مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَّهٰذَا مِلْحٌ اُجَاجٌۚ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَّحِجْرًا مَّحْجُوْرًا

Artinya: "Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar serta segar dan yang lain sangat asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus". (QS Al-Furqan [25]: 53).

Menukil Tafsir Tahlili Kemenag RI, ayat ini berisi tanda kekuasaan Allah yang keempat, yaitu Dia yang membiarkan dua macam air mengalir berdampingan, yang satu tawar dan segar, sedangkan yang lain asin dan pahit, seperti yang terjadi di muara sungai-sungai besar.

Namun demikian, walaupun berdekatan rasa airnya tidak bercampur seolah-olah ada dinding yang membatasi di antara keduanya, sehingga yang satu tidak merusak rasa yang lainnya. Walaupun menurut pandangan mata kedua lautan itu bercampur, namun pada kenyataannya air yang tawar terpisah dari yang asin dengan kekuasaan Allah seperti dalam firman-Nya:

مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيٰنِۙ ١٩ بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَّا يَبْغِيٰنِۚ ٢٠

Artinya: "Dia membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian) keduanya bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. (QS ar-Rahman [55]: 19-20).

Menurut para ilmuwan, Allah telah menciptakan pemisah air laut dan sungai, walaupun air sungai terjun dengan derasnya dari tempat tinggi. Barzakh (pemisah) ini berfungsi menghalangi kedua air untuk tidak saling menghapus ciri-cirinya. Laut asin dan tawar seolah-olah sudah ada dinding pembatas di antara keduanya, sehingga tidak bercampur aduk. Manusia dapat menentukan pilihannya karena baik air asin maupun tawar ada gunanya.

× Image