Pakar Perkirakan Benua Atlantis Hilang di Tanah Jawa, Ini Lokasinya
Lalu, peneliti atlantis asal Indonesia, Dhani Irwanto melakukan penelitian lebih lanjut tentang keberadaan Benua Atlantis di Indonesia. Sebelumnya, ia pun telah membaca buku Atlantis: The Lost Continent Finally Found karya Prof Arysio Santos yang terbit pada 2005.
Setelah membaca buku itu, Dhani pun mulai tertarik untuk meneliti keberadaan Benua Atlantis yang hilang. Hingga akhirnya, penulis buku Atlantis: The Lost City is in Java Sea ini menemukan bahwa terdapat 60 kecocokan dari hasil penelitiannya dengan apa yang telah dikatakan oleh filsuf Yunani, Plato berabad-abad silam.
Dengan mengumpulkan 60 bukti tentang kota legenda itu, Dhani Irwanto juga mengungkapkan adanya sejumlah kemiripan antara kota Atlantis dengan sebuah lokasi di laut Jawa.
Pakar hidrologi tersebut mengklaim bahwa Benua Atlantis yang ada 11 ribu tahun lalu terletak di antara pulau Kalimantan bagian Selatan dan pulau Jawa. Dhani menceritakan hal itu sesuai dengan buku Plato yang berjudul Timaeus and Critias.
"Plato menceritakan dataran Atlantis adalah dataran rata dan halus, serta turun menuju laut," ujar Dhani.
Plato menyebut Atlantis merupakan dataran yang dikeliling oleh pengunungan yang indah besar dan kecil. Dalam hal itu, Dhani mengatakan pegunungan itu adalah Pegunungan Muller Schwaner dan Meratus. Atlantis menghadap ke selatan dan terlindung di sebelah utara serta berbentuk persegi dan lonjong, panjangnya sekitar 555 kilometer dan lebarnya 370 kilometer.
"Tanahnya subur, rakyatnya makmur, banyak sungai, kaya, dan banyak padang rumput," ujarnya.
Dhani menambahkan saluran-saluran yang diceritakan oleh Plato merupakan sungai-sungai yang berasal dari Pegunungan Muller Schaner dan Meratus. Pada saat itu, Jawa, Sumatera dan Kalimantan masih bersatu. "Sungai menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat," jelas dia.
Dia menerangkan Atlantis merupakan pulau yang terletak di atas Pulau Bawean, yang kemudian tenggelam oleh gempa dan tsunami. "Plato menyebut Atlantis terletak dalam sebuah selat yang mempunyai pelabuhan. Itu berada di Laut Jawa".
Pulau Bawean adalah model dari Atlantis, yang memilki lingkungan, formasi geologi dan kegiatan tektonik yang sama. Pulau Bawean terletak pada busuk Bawean, terbentuk di masa Paleogen dan Neogen melalui proses tektoknik yang disebabkan oleh patahan ekstensional di Laut Jawa dan Kalimantan.
Pulau Bawean terdiri dari 85 persen batuan beku. Batuan berwarna putih (asam), hitam (basa), dam merah (oksida besi). Hal tersebut sesuai dengan yang dijelaskan Plato. Kota di Pulau Atlantis seperti dua cincin api, yang ditengah-tengahnya adalah kerajaan.
Meskipun demikian, Dhani belum bisa menunjukkan bukti otentik keberadaan pulau itu. Menurutnya pulau tersebut telah tertutup terumbu karang setinggi 60 meter. "Perlu ada eksplorasi mendalam untuk mengetahui keberadaan Atlantis."
Atlantis merupakan pulau yang pertama kali disebut filosof Yunani Plato dalam bukunya. Namun, hingga sekarang keberadaan Atlantis masih dipertanyakan. Sebelumnya, peneliti asal Brazil, Prof Arysio Nunes do Santos, yang menyebut Atlantis ada di Indonesia. Kemudian, Stephen Oppenheimer, dalam bukunya "Eden in The East" menyebut Atlantis berada di Asia Tenggara.