Home > Legenda

Mengenal Laksamana Cheng Ho, Pelaut dan Penjelajah Muslim

Laksamana Cheng Ho telah mengunjungi lebih dari 30 negara Asia dan Afrika dan belajar banyak tentang budaya

Setiap kali Cheng Ho sampai di suatu negara, dia berlayar kembali ke Tiongkok dengan membawa produk-produk eksotik seperti gading, unta, emas, dan barang-barang lainnya.

Semua ekspedisi tersebut mengirimkan satu pesan kepada dunia: Tiongkok adalah negara adidaya ekonomi dan politik. Namun Zheng He menambahkan hal penting lainnya dalam perjalanannya: menyemangati orang-orang agar masuk Islam. Bersama para penasihatnya yang beragama Islam, Cheng Ho mengajak masyarakat setempat untuk memeluk Islam kemanapun mereka bepergian.

Menyebarkan Islam di Bumi Nusantara

Di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan lainnya di Indonesia, komunitas Muslim kecil sudah terbentuk sebelum mereka bertemu Cheng Ho.

Penyebaran dakwah Islam di Asia Tenggara dimulai 100 tahun sebelumnya berkat para pedagang Arab dan India. Zheng He pun secara aktif mendukung pertumbuhan Islam yang berkelanjutan di bumi Nusantara.

Untuk memfasilitasi penyebaran Islam dengan cepat di Asia Tenggara, Cheng Ho mendirikan komunitas Muslim Tionghoa di Palembang, Jawa, Semenanjung Malaya, dan Filipina. Tugas mereka adalah menyebarkan agama Islam di sekitar wilayah tersebut untuk membangun masjid dan menyediakan layanan sosial lainnya yang dibutuhkan komunitas Muslim setempat.

Setelah laksamana yang agung ini wafat, umat Islam Tionghoa di Asia Tenggara melanjutkan kiprah Cheng Ho dengan cara berbeda. Hal ini membawa lebih banyak orang masuk Islam di Asia Tenggara dan memperkuat pertumbuhan komunitas Muslim di Indonesia, Malaysia, Filipina, dan seluruh wilayah Asia Tenggara.

Dengan menyelamati perjalanan hidupnya, kita dapat melihat bahwa Zheng He adalah penjelajah maritim terhebat Tiongkok. Tidak hanya menjadi kebanggaan sejarah Tiongkok, tetapi juga pahlawan yang sangat unik dalam sejarah peradaban Islam.

Sumber: Aboutislam/Republika.co.id

× Image