Siapa Muslimah Pertama yang Syahid di Laut?
Pasukan Muslim mulai membentuk angkatan laut pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan. Seorang perempuan menjadi syuhada dalam ekspedisi laut perdana pasukan tersebut. Siapa beliau?
Pada zaman Rasulullah SAW hiduplah seorang Muslimah bernama Ummu Haram binti Milhan. Ia adalah seorang sahabat perempuan yang dikenal pemberani. Ia bercita-cita gugur syahid di jalan Allah SWT. Tanpa mengenal rasa takut, Ummu Haram berkali-kali turun ke medan perang menegakkan panji-panji agama Allah SWT.
Terakhir kali, sang mujahidah berjuang dalam sebuah ekspedisi penaklukkan Siprus atau dikenal dengan Perang Qubrus (Siprus) pada 27 H. Pada saat menyeberangi laut, perahu mereka oleng dan Ummu Haram terlempar ke laut sampai meninggal, ujar Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas al-Hadith al-Nabawi. Menurut dia, makam Ummu Haram terdapat di Siprus dan dikenal dengan nama Makam Wanita Saleh.
Mahmud Mahdi al-Istanbuli dan Musthafa Abu an-Nashr asy-Syalabi dalam kitab Nisaa’ Haular Rasuul, menuturkan, Ummu Haram adalah saudari Ummu Sulaiman, bibi dari Anas bin Malik. Ummu Haram termasuk salah seorang Muslimah yang mulia. Ia masuk Islam, berbaiat kepada Nabi SAW setelah ikut hijrah, ungkap al-Istanbuli dan asy-Syalabi.
Ia juga tercatat sebagai periwayat hadis dan Anas bin Malik meriwayatkan hadis darinya. Selain itu, ada pula sahabat lainnya yang meriwayatkan hadis dari Ummu Haram. Rasulullah SAW menghormati sosok Ummu Haram.
Nabi Muhammad SAW sempat mengunjungi dan beristirahat sejenak di rumahnya. Ia dan Ummu Sulaim adalah bibi Rasulullah SAW, baik dari jalur susuan maupun nasab.
Dalam hadis riwayat Ibnu Majah, Anas RA berkata, "Adalah Rasulullah SAW apabila pergi ke Quba, beliau mampir ke rumah Ummu Haram. Pada suatu hari Rasululllah SAW mampir ke rumah Ummu Haram dan menjamunya. Lalu, Rasulullah menyandarkan kepalanya dan tertidur. Tidak beberapa lama kemudian beliau bangun lalu tertawa. Ummu Haram bertanya, 'Apa yang membuat Anda tertawa, ya, Rasulullah SAW?'
Beliau bersabda, 'Telah diperlihatkan dalam tidurku ada sekelompok manusia dari umatku, mereka berperang di jalan Allah dan berlayar di lautan dan keadaan mereka sebagaimana raja-raja yang penuh kegembiraan (karena lengkapnya persenjataan dan perbekalan mereka).'
Ummu Haram lalu berkata, 'Wahai Rasulullah SAW, doakanlah agar aku termasuk golongan mereka.' Kemudian, Rasulullah SAW pun mendoakan Ummu Haram. Nabi Muhammad pun menyandarkan kepalanya lagi dan melanjutkan tidurnya. Sebentar kemudian beliau terbangun dan tertawa.
Ummu Haram bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah apa yang membuat Engkau tertawa?' Rasulullah bersabda, 'Diperlihatkan kepadaku sekelompok manusia dari umatku tengah berjuang di jalan Allah laksana raja yang penuh kegembiraan.' Ummu Haram kembali berkata, 'Wahai Rasululllah, doakanlah agar aku termasuk golongan mereka.' Rasululllah bersabda, 'Engkau termasuk golongan para pemula'."
Anas bin Malik berkata, Ummu Haram pergi berperang bersama suaminya yang bernama Ubadah bin Shamit. Ia bersama suaminya meraih syahid dalam perang di perairan Qubrus (Siprus) dalam ekspedisi melawan Kekaisaran Bizantium.
Pasukan tentara Islam merebut Siprus dari kekuasaan Kekaisaran Romawi. Tepatnya, satu dekade sejak penaklukan Mesir, umat Islam berhadapan dengan Kekaisaran Romawi. Dalam persaingan itu, umat Islam berhasil menguasai Laut Tengah bagian timur, yakni Siprus sekitar tahun 30 H (649 M), dan Rhodes pada tahun 52 H (672 M).
Disadur dari Harian Republika edisi 03 April 2011